WISE WORDS “PERGI” NOVEL by TERE LIYE


  • Kehidupanmu ada di persimpangan berikutnya, bahwa siapapun pasti akan pulang ke hakikat kehidupan. Tapi lebih dari itu, ada pertanyaan penting berikutnya yang menunggu dijawab. Pergi. Sejatinya, ke mana kita akan pergi setelah tahu definisi pulang tersebut? Apa yang harus dilakukan? Berangkat ke mana? Bersama siapa? Apa ‘kendaraannya’? Dan ke mana tujuannya? Apa sebenarnya tujuan hidup kita? Itulah persimpangan hidupmu sekarang.
  • Lagipula pernikahan, urusan perasaan, cinta, kebencian, itu semua tidak sesederhana yang dilihat. Kadangkala tidak bisa dijelaskan, kadangkala dipenuhi kesalahpahaman, kadangkala dipenuhi kesedihan dan kemalangan.
  • Aku tidak akan membiarkan perasaan bersalah atau orang lain menghakimiku, karena mereka tidak berhak melakukannya. Biarlah Tuhan kelak yang menghakimiku.
  • Dalam banyak hal kita tidak bisa memilih waktu terbaik. Saat sesuatu itu datang, kita hanya bisa bersiap menghadapinya.
  • Kita tidak bisa memilih waktu. Saat sesuatu datang, hadapilah dengan teguh.
  •  Perasaan cinta yang besar. Yang sebesar apa pun dia, tetap akan berakhir saat waktu telah berakhir.
  • Dan sekarang yang ada di jiwaku hanyalah, kesepian. Dan kapankah aku bisa menatap wajahmu lagi. Mengapa Tuhan membuat jatuh cinta padamu, hanya untuk membuatku menderita lagi, dan lagi.
  • Itulah sejatinya rahasi sebuah musik. Selain memeluk kenangan, musik juga memberikan inspirasi. Musik bisa membuat kita menangis, sekaligus membuat kita tersenyum, berterima kasih, termasuk berdamai.
  • Lantas waktu melesat cepat. Hari berganti hari menyulam minggu. Minggu datang berganti merajut bulan.
  • Apapun suasana hati, hidup harus terus berlanjut. Dan waktu kembali melesat cepat terus merangkak.
  • Jangan berharap terlalu banyak. Jangan menitipkan harapan dan apalagi perasaan kepadanya. Jangan salah paham menyikapinya. Jangan menganggapnya spesial.
  • Aku merenungkan banyak hal – yang selama ini tidak pernah, atau aku abaikan begitu saja. Apa sesungguhnya yang kucari dalam hidup ini? Aku akan pergi kemana lagi? Kemana aku akan pergi? Apakah memang langit adalah batasnya? Ternyata tidak juga. Karena segala sesuatu pasti aka nada akhirnya. Apakah aku benar-benar bahagia dengan pilihan hidupku? Apakah aku benar-benar bangga dengan seluruh yang pernah aku lakukan? Akan berakhir di halte mana perjalanan hidupku?
  • Jangan pernah berputus harapan. Kamu akan selalu menemukan harapan baru. Jalan baru yang lebih baik. Saat itu tiba, kamu akan tahu harus pergi ke mana.
  • Karena itulah hakikat hidup, melewatinya seperti sungai yang mengalir, saat waktu tersu berjalan, hingga mau menjemput.
  • Besok akan selalu ada harapan yang lebih baik. Besok pasti ada janji masa depan yang lebih indah.


Comments

Popular Posts